Setiap emosi hati tercermin dalam Mazmur dengan kata-kata yang mengungkapkan perasaan kita yang terdalam dan terkuat. Keluhan berubah menjadi nyanyian, kesulitan menjadi kemenangan. Mazmur memberikan penghiburan dan sukacita, menuntun kita ke tempat di mana penyembahan mengalir. Ketika berkecil hati atau putus asa, kita bisa mengambil kekuatan baru dari membaca puisi-puisi yang membangkitkan semangat ini. Mereka mengisi baterai kita dan mengisi kain layar kita.
Mazmur adalah pujian yang ditaruh di dalam puisi yang tertuang keluar dari hati yang menyala-nyala dan penuh gairah. Mereka membebaskan kita untuk menjadi penyembah yang emosional, bergairah, tulus, memberi kita ekspresi iman dan penyembahan.
The Passion Translation menyajikan 150 karya puitis dalam bahasa Inggris modern untuk menyampaikan dalamnya kerinduan dan ketakutan, sukacita dan perayaan kita, menjadi cermin bagi hati umat Allah dalam pencarian kita untuk mengalami kehadiran Tuhan.
The Passion Translation adalah usaha pelopor untuk memperkenalkan kembali gairah dan semangat Alkitab kepada para pembaca berbahasa Indonesia. Terjemahan ini bukan hanya menyampaikan arti kata-kata yang asli dan harfiah. Terjemahan ini mengungkapkan gairah Tuhan kepada orang-orang dan dunia-Nya dengan menerjemahkan pesan dari firman Tuhan yang asli dan mengubah hidup untuk para pembaca modern.

Dr. Brian Simmons dikenal sebagai orang yang sungguh-sungguh mengasihi Allah. Sesudah pertobatannya yang dramatis kepada Kristus, Brian mengetahui bahwa Tuhan memanggil dia untuk pergi kepada orang-orang yang belum terjangkau di dunia ini dan memberitakan Injil kasih karunia Allah kepada semua orang yang mau mendengarkan. Bersama istrinya, Candice, dan ketiga anak mereka, dia tinggal hampir delapan tahun di hutan hujan tropis di Provinsi Darien di Panama sebagai penanam gereja, penerjemah, dan konsultan. Brian ikut serta dalam proyek terjemahan Perjanjian Baru Paya-Kuna. Dia mempelajari linguistik dan prinsip-prinsip penerjemahan Alkitab bersama New Tribes Mission. Sesudah pelayanan mereka di hutan, Brian sangat berperan dalam menanam satu gereja yang sedang berkembang pesat di New England (Amerika Serikat), dan sekarang melakukan perjalanan penuh waktu sebagai pembicara dan pengajar Alkitab. Dia menikmati kehidupan berumah tangga yang bahagia bersama Candice selama lebih dari empat puluh dua tahun dan dikenal suka membanggakan anak-anak dan cucu-cucunya.